CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Rabu, 06 Agustus 2008

Materi ulangannya pak moko

Kelas 2 Multimedia akan Ulangan Minggu depan Hari Rabu 13 Agustus 2008, berikut kisi-kisinya.
Kisi-kisi Soal Ulangan Kelas 2 Multimedia
1 Identifikasikan sejarah penemuan teknologi TV mekanik
2 Identifikasikan sejarah penemuan teknologi TV elektronik
3 Identifikasikan sejarah perintisan industri/lembaga penyiaran TV di dunia
4 Identifikasikan sejarah perintisan industri/lembaga penyiaran TV di Indonesia.)
5 Ilustrasikan proses kerja pesawat TV (proses kerja secara elektronis)
6 Identifikasikan standar internasional untuk sistem dan tampilan (warna) TV dunia
7 Identifikasikan standar internasional untuk sistem dan tampilan (warna) TV HDTV
8 Ilustrasikan proses alir kerja pemancar TV (frekuensi pengantar gelombang TV (UHF)
9 Ilustrasikan proses alir kerja pemancar TV (frekuensi pengantar gelombang TV (VHF)
10 Ilustrasikan proses alir kerja pemancar TV
11 Ilustrasikan proses alir kerja jenis pemancar TV berdasarkan area cakupan pancarannya(coverage area)..

Kamis, 24 Juli 2008

1.Sejarah Penemuan teknologi Televisi

TELEVISI

Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision; yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi' secara tidak formal disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi.

Perkembangan

Dalam penemuan televisi (tv), terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang terlibat, baik perorangan maupun badan usaha. Televisi adalah karya massal yang dikembangkan dari tahun ke tahun. Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hukum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik.
• 1876 - George Carey menciptakan selenium camera yang digambarkan dapat membuat seseorang melihat gelombang listrik. Belakangan, Eugen Goldstein menyebut tembakan gelombang sinar dalam tabung hampa itu dinamakan sebagai sinar katoda.
• 1884 - Paul Nipkov, Ilmuwan Jerman, berhasil mengirim gambar elektronik menggunakan kepingan logam yang disebut teleskop elektrik dengan resolusi 18 garis.
• 1888 - Freidrich Reinitzeer, ahli botani Austria, menemukan cairan kristal (liquid crystals), yang kelak menjadi bahan baku pembuatan LCD. Namun LCD baru dikembangkan sebagai layar 60 tahun kemudian.
• 1897 - Tabung Sinar Katoda (CRT) pertama diciptakan ilmuwan Jerman, Karl Ferdinand Braun. Ia membuat CRT dengan layar berpendar bila terkena sinar. Inilah yang menjadi dassar televisi layar tabung.
• 1900 - Istilah Televisi pertama kali dikemukakan Constatin Perskyl dari Rusia pada acara International Congress of Electricity yang pertama dalam Pameran Teknologi Dunia di Paris.
• 1907 - Campbell Swinton dan Boris Rosing dalam percobaan terpisah menggunakan sinar katoda untuk mengirim gambar.
• 1927 - Philo T Farnsworth ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat mengembangkan televisi modern pertama saat berusia 21 tahun. Gagasannya tentang image dissector tube menjadi dasar kerja televisi.
• 1929 - Vladimir Zworykin dari Rusia menyempurnakan tabung katoda yang dinamakan kinescope. Temuannya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT.
• 1940 - Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.
• 1958 - Sebuah karya tulis ilmiah pertama tentang LCD sebagai tampilan dikemukakan Dr. Glenn Brown.
• 1964 - Prototipe sel tunggal display Televisi Plasma pertamakali diciptakan Donald Bitzer dan Gene Slottow. Langkah ini dilanjutkan Larry Weber.
• 1967 - James Fergason menemukan teknik twisted nematic, layar LCD yang lebih praktis.
• 1968 - Layar LCD pertama kali diperkenalkan lembaga RCA yang dipimpin George Heilmeier.
• 1975 - Larry Weber dari Universitas Illionis mulai merancang layar plasma berwarna.
• 1979 - Para Ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan jenis baru organic light emitting diode (OLED). Sejak itu, mereka terus mengembangkan jenis televisi OLED. Sementara itu, Walter Spear dan Peter Le Comber membuat display warna LCD dari bahan thin film transfer yang ringan.
• 1981 - Stasiun televisi Jepang, NHK, mendemonstrasikan teknologi HDTV dengan resolusi mencapai 1.125 garis.
• 1987 - Kodak mematenkan temuan OLED sebagai peralatan display pertama kali.
• 1995 - Setelah puluhan tahun melakukan penelitian, akhirnya proyek layar plasma Larry Weber selesai. Ia berhasil menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang. Larry Weber kemudian megadakan riset dengan investasi senilai 26 juta dolar Amerika Serikat dari perusahaan Matsushita.
• dekade 2000- Masing masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan. Baik

LCD, Plasma maupun CRT terus mengeluarkan produk terakhir yang lebih sempurna dari sebelumnya.
Memang benar banyak sebagian orang mengatakan kalau gambar yang dihasilkan TV LCD dan Plasma memiliki resolusi yang lebih tinggi. Tetapi kekurangannya adalah masa atau umur TV tersebut tidak dapat berumur panjang jika kita memakainya terus-menerus jika kalau dibandingkan dengan TV CRT atau yang di kenal sebagai Tivi biasa yang kebanyakkan orang pakai pada umumnya.

Jenis Televisi

1. Televisi analaog
Televisi analog adalah mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan/atau frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem sebelum Televisi digital dapat dimasukan ke analog.

2. Televisi Digital
Televisi Digital atau penyiaran digital adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal video,audio,dan data dari pesawat televisi.

Modulasi adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik sehingga menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Dengan proses modulasi, suatu informasi (biasanya berfrekeunsi rendah) bisa dimasukkan ke dalam suatu gelombang pembawa, biasanya berupa gelombang sinus berfrekuensi tinggi.

Peralatan untuk memodulasi disebut modulator.sedangkan peralatan untuk memperoleh informasi awal(kebalikan dari proses modulasi)disebut Demodulator.dan peralatan untuk melaksanakan kedua proses tersebut disebut Modem.

Video adalah teknologi pemrosesan sinyal elektronik mewakilkan gambar bergerak. Aplikasi umum dari teknologi video adalah televisi, tetapi dia dapat juga digunakan dalam aplikasi teknik, saintifik, produksi dan keamanan

Sistem televisi analog umum

1. NTSC
NTSC adalah sistem televisi analog yang digunakan di Amerika Serikat dan banyak negara lainnya, termasuk Amerika dan beberapa bagian Asia Timur. Namanya diambil dari National Television System(s) Committee, badan industri pembuat standar yang menciptakannya.
2. PAL
PAL, kependekan dari phase-alternating line, phase alternation by line atau untuk phase alternation line (bahasa Indonesia: garis alternasi fase), adalah sebuah encoding berwarna digunakan dalam sistem televisi broadcast, digunakan di seluruh dunia kecuali di kebanyakan Amerika, beberapa di Asia Timur (yang menggunakan NTSC), sebagian Timur Tengah dan Eropa Timur, dan Prancis (yang menggunakan SECAM, walaupun kebanyakan dari mereka telah memulai proses menggunakan PAL). PAL dikembangkan di Jerman oleh Walter Bruch, yang bekerja di Telefunken, dan pertama kali diperkenalkan pada 1967.
Catatan bahwa Thomson Prancis, di mana Henri de France mengembangkan SECAM, kemudian membeli Telefunken. Thomson juga berada di belakang merk RCA untuk produk elektronik konsumen, dan RCA menciptakan standar TV berwarna NTSC (sebelum Thomson terlibat).
Enconding adalah proses untuk mengubah sinyal kedalam bentuk yang dioptimasi untuk keperluan transmisi data atau penyimpanan data.
3. SECAM
Dikutip dari : http//:id.wikipedia.org

2. Mengilustrasikan Proses Kerja Pesawat Televisi

PRINSIP KERJA TELEVISI
Pesawat televisi akan mengubah sinyal listrik yang di terima menjadi objek gambar utuh sesuai dengan objek yang ditranmisikan. Pada televisi hitam putih (monochrome), gambar yang di produksi akan membentuk warna gambar hitam dan putih dengan bayangan abu-abu. Pada pesawat televisi berwarna, semua warna alamiah yang telah dipisah ke dalam warna dasar R (red), G(green), dan B (blue) akan dicampur kembali pada rangkaian matriks warna untuk menghasilkan sinyal luminasi.
Selain gambar, juga membawa suara ?
Selain gambar, pemancar televisi juga membawa sinyal suara yang di tranmisikan bersama sinyal gambar. Penyiaran telavisi sebenarnya menyerupai suara sistem radio tetapi mencakup gambar dan suara. Sinyal suara di pancarkan oleh modulasi frekuensi (FM) pada suatu gelombang terpisah dalam satu saluran pemancar yang sama dengan sinyal gambar. Sinyal gambar termodulasi mirip dengan sistem pemancaran radio yang telah dikenal sebelumnya. Dalam kedua kasus ini, amplitudo sebuah gelombang pembawa frekuensi radio (RF) dibuat bervariasi terhadap tegangan pemodulasi. Modulasi adalah sinyal bidang frekuensi dasar (base band).
Modulasi frekuensi (FM) digunakan pada sinyal suara untuk meminimalisasikan atau menghindari derau (noise) dan interferensi. Sinyal suara FM dalam televisi pada dasarnya sama seperti pada penyiaran radio FM tetapi ayunan frekuensi maksimumnya bukan 75 khz melainkan 25 khz.
Saluran dan Standar Pemancar Televisi
Kelompok frekuensi yang di tetapkan bagi sebuah stasiun pemancar untuk tranmisi sinyalnya disebut saluran (chanel). Masing-masing mempunyai sebuah saluran 6 mhz dalam salah satu bidang frekuensi (band) yang dialokasikan untuk penyiaran televisi komersial.
1.VHF bidang frekuensi rendah saluran 2 sampai 6 dari 54 MHZ sampai 88 MHZ.
2.VHF bidang frekuensi tinggi saluran 7 sampai 13 dari 174 MHZ sampai 216 MHZ.
3.UHF saluran 14 sampai 83 dari 470 MHZ sampai 890 MHZ.
Sebagai contoh, saluran 3 disiarkan pada 60 MHZ sampai 66 MHZ. Sinyal pembawa RF untuk gambar dan suara keduanya termasuk di dalam tiap saluran tersebut.
Dikutip Dari : e-dukasi.net

3.Mengidentifikasikan standar TV dunia dan HDTV

HDTV adalah merupakan media komunikasi baru dan teknologinya masih dalam proses penggarapan yang sangat ramai, terutama pada awaldekade ini. Secara singkat sejarah perkembangan HDTV dimulai oleh Jepang yang dimotori oleh pusat riset dan pengembangan NHK (TVRI/RRI -nya Jepang) pada tahun 1968, kemudian diikuti oleh Masyarakat Eropa sebagai pembanding dan akhirnya Amerika Serikat menjadi competitor yang harus diperhitungkan.
Diperkirakan bahwa teknologi HDTV ini akan menjadi standar televisi masa depan, sehingga seorang peneliti senior dalam bidang sistem strategi dan manajemen Dr. Indu Singh meramalkan bahwa pasar dunia untuk HDTV ini akan mencapai 250 billion dolar pertahun (tahun 2010). Untuk itu pada dekade tahun 1990 ini negara-negara maju telah
dan sedang berusaha agar bisa membuat teknologi tersebut sehingga bisa menguasai pasar dunia (posisi strategis).
Karena itu maka sekarang telah bermunculan berbagai standar,yang satu sama lainnya saling berbeda. Yang menjadi persoalan sekarang adalah bagaimana sebaiknya bagi negara berkembang ?

Apa itu HDTV ?

HDTV dapat diartikan sebagai suatu sistem media komunikasi
bergambar dan atau bersuara dengan tingkat kualitas ketajaman gambar
(resolusi) yang sangat tinggi (hampir sama dengan kualitas film 35-mm)
dan kualitas suaranya juga menyerupai CD (Compact Disk). Dalam hal
ini teknologi pemrosesan sinyal dijital dan displai memberikan peran
yang sangat penting. Diharapkan juga bahwa nantinya bisa melayani
multi-bahasa dan multi media.

Karena HDTV merupakan sistem komunikasi, maka seperti juga
sistem komunikasi konvensional, untuk penyelenggaraannya memerlukan
beberapa komponen dasar seperti pusat produksi (studio),
pemroses/penyimpan. sistem transmisi dan pesawat penerima.

Sistem Siaran Ideal
Untuk dapat menyelenggarakan sistem siaran HDTV baik secara nasional
maupun global yang ideal, diperlukan beberapa kriteria antara lain
sebagai berikut :
- Penggunaan sinyal standar yang sama (di dunia /dalam satu negara)
- Biaya pesawat penerima yang murah /terbeli oleh khalayak
- Kompatibel dengan sistem yang sudah ada
- Bisa dihubungkan dengan media lain (multi-media)
- Dapat terjangkau secara meluas (aspek pemerataan)

Dikutip Dari :www.fedu.uec.ac.jp

4. Proses Kerja Pemancar TV
SISTEM STASIUN PEMANCAR TVRI “SEMI” UNATTENDED
1. Sistem Peralatan
Sistem peralatan stasiun pemancar TVRI “semi” Unattended terdiri dari :

Gb. 1 Stasiun Pemancar TV Unattended
a). TVRO
TVRO merupakan singkatan dari Television Receive Only. Jadi TVRO merupakan peralatan penerima satelite yang hanya digunakan untuk menerima siaran televisi terdiri dari :
1). Antena Parabola
2). Alat penerima Satelite ( Satelite Reveiver )

Siaran TVRI dari stasiun pusat Jakarta di Senayan di transmisikan ke stasiun bumi Cibinong melalui stasiun microwave Telkom di GATSU ( Jl. Gatot Subroto). Dari stasiun bumi Cibinong siaran TVRI ditransmisikan melalui UP-Link ke SKSD PALAPA yang kemudian mentransmisikan kembali ke bumi ke seluruh wilayah nusantara. Siaran TVRI yang ditransmisikan kembali ke bumi melalui frekuensi band 4GHz diterima oleh parabola dan diteruskan ke penerima satelite (satelite receiver). Di satelite receiver siaran TVRI yang dimodulasikan pada frekuensi 4 GHz band didemodulasi (diproses) kembali sebagai input signal bagi pemancar TVRI yang berfungsi untuk memancarkan kembali kepada masyarakat di wilayah siarannya.

b). Pemancar TV
Pemancar TV yang digunakan disini adalah pemancar televisi dengan sistem CCIR PAL B untuk frekuensi band VHF, dan sistem CCIR PAL G untuk frekuensi band UHF. Sedangkan daya pancar yang digunakan sangat tergantung dengan luas daerah yang ingin dijangkau (coverage area). Tetapi dalam sistem stasiun pemancar TV Unattended, untuk mendapatkan tingkat efisiensi yang tinggi, besarnya daya pancar pemancar perlu dipertimbangkan bersamaan dengan penyediaan catu daya listrik dari fasilitas umum yang tersedia. Apabila dilokasi yang telah ditentukan untuk stasiun pemancar tidak tersedia catu daya listrik dari PLN, dan menggunakan diesel generator sendiri tidak cukup effisien atau sulit karena kondisi geografis, maka catu daya listrik alternatif adalah menggunakan solar cell. Namun tingkat efisiensi tinggi yang masih dapat diperoleh dengan menggunakan catu daya solar cell untuk pemancar televisi dengan daya pancar sampai dengan 10Watt.

Konfigurasi pemancar televisi dapat di disain sesuai kebutuhan yaitu single sistem, “cold stand-by sistem” atau “hot stand-by sistem”. Pada Single sistem hanya memiliki satu sistem peralatan, dan tidak memiliki sistem peralatan cadangan. Sehingga apabila peralatan pemancar mengalami gangguan maka siaran akan terputus untuk daerah jangkauan yang bersangkutan, sampai peralatan mendapat perbaikan.
Konfigurasi cold stand-by sistem dan hot stand-by sistem keduanya memiliki sistem peralatan stand-by (cadangan). Pada cold stand-by sistem, sistem peralatan cadangan akan beroperasi apabila sistem peralatan utama mengalami gangguan. Perpindahan pengoperasian sistem peralatan utama ke sistem peralatan cadangan dapat di disain secara otomatis, namun siaran akan terganggu kurang dari satu menit. Secara lebih rinci dapat dijelaskan sebagai berikut, misalnya Pemancar I sebagai peralatan utama, dan Pemancar II sebagai pemancar cadangan. Pemancar I (satu) beroperasi sebagai pemancar utama terhubung ke antena dan Pemancar II (dua) sebagai pemancar cadangan terhubung ke dummy load melalui “Coaxial switch”. Apabila Pemancar I (satu) mengalami gangguan, maka Pemancar I (satu) secara otomatis akan dimatikan dan daya output hilang (tidak ada). Tidak adanya daya output pemancar I (satu) merupakan informasi (pemerintah) bagi Pemancar II (dua) untuk beroperasi menggantikan peranan pemancar I (satu). Proses pergantian pemancar ini secara bertahap adalah sebagai berikut : Pemancar I (satu) mendapat gangguan, Pemancar I (satu) “Off”, Daya output pemancar I (satu) hilang, coaxial switch yang semula menghubungkan Pemancar I (satu) ke Antenna dan Pemancar II (dua) ke dummy load, berputar sehingga berfungsi menghubungkan Pemancar II (dua) ke Antena dan Pemancar I (satu) ke dummy load, Pemancar II (dua) “On” dan daya output pemancar II (dua) disalurkan ke antenna untuk ditransmisikan.
¼br />

Konfigurasi sistem pemancar hot stand-by sistem, beroperasi dengan kedua sistem peralatan pemancar secara bersama-sama dan daya output masing-masing pemancar bergabung, apabila satu pemancar memiliki daya output sebesar 1 (satu) KW maka gabungan kedua pemancar menjadi 2 (dua) KW. Apabila salah satu sistem peralatan pemancar mengalami gangguan, sistem peralatan pemancar satunya masih tetap beroperasi sehingga siaran tidak terhenti, hanya daya output pemancar menurun menjadi hanya 25 % dari nominal daya output pemancar.

Dikutip dari:http//:tvconsulto.com

Rabu, 04 Juni 2008

Magazin Film




Kamera Film atau motion picture camera dipakai untuk memotret gambar satu persatu dengan kecepatan yang teratur. Pemotretan yang dimaksud mempunyai prosedural sama dengan cara yang dilakukan oleh kamera still foto. Perbedaannya adalah pada hasil di mana foto dilihat sebagai barang cetakan tapi dalam bentuk proyeksi ke layar.

Pemotretan dengan kecepatan teratur diberdayakan untuk proyeksi. Misalnya gambar bergerk normal jika dipotret sebanyak 24 gambar per detik. Jika kurang atau lebih kecepatannya yang didapat adalah gerak tak normal.

Gambar yang diputar berurutan menghasilkan ilusi akibat kerja kamera yang pada prinsipnya berhubungan dengan persistence of vision dan intermittent movement.

Pilih menu berikut untuk mengerti bagaimana prinsip kerja kamera film:

A. Prinsip Kerja
B. Intermittent Movement
C. Persistence of Vision



A. Prinsip Kerja

Prinsip kerja kamera film itu dibangun oleh mekanisme yang disebut intermittent movement. Sebelumnya perlu dijelaskan beberapa pengertian menyangkut bagian dari mekanisme agar lebih mudah mengetahui prinsip kerja kamera film.

Berikut adalah penjelasan tentang tentang:

1. Shutter
2. Claw, dan
3. Baterai

1. Shutter

Shutter kamera film berfungsi untuk menutup dan membuka lubang masuk cahaya ke film yang dihadapkan ke aperture atau camera gate.

Karena fungsinya itu, shutter umumnya berbentuk busur berporos untuk melakukan rotasi. Karena itu disebut rotating disk dengan cut out 180 derajat.

Pelaksanaan fungsi terjadi sewaktu berputar. Ketika membuka film dicahayai dan ketika menutup film berganti.

Karena itu perlu dijelaskan fungsi komponen lain claw yang akan dijelaskan lebih lanjut.

2. Pull Down Claw

Claw atau pull down claw berfungsi untuk menarik film dari dan ke camera gate. Proses kerjanya unik karena bekerja ketika shutter menutup sehingga film yang sudah dicahayai dan fil baru tidak terkena sinar.

Film yang mendapat giliran dicahayai ditekan oleh pasak pengerat lalu mengendur ketika shutter menutup kemudian dikait oleh claw.

Cara kerja pull down claw adalah mengait frame film pada sprocketnya seperti cara burung pelatuk.

3. Baterai

Sumber daya yang menggerakkan kamera film adalah listrik yang diubah menjadi arus searah. Fungsi itu diambil alih baterai karena lebih mudah membawanya.


B. Intermittent Movement

Pengertian Intermittent Movement dibangun oleh diantaranya seperti dijelaskan dalam prinsip kerja tadi, dan:
1. Frame
2. Perforasi/Sprocket
3. Magazin
4. Loop, serta
5. Pilot pin.

1. Frame
Sifat intermittent movement berhubungan dengan framing yang dilakukan oleh aperture. Setiap kamera membuat frame sesuai ukurannya. Frame motion picture yang umum adalah 35 mm dan 16 mm. Untuk pemakainan khusus ada yang berukuran 8 mm dan 70 mm.

2. Sprocket
Sprocket atau perforasi adalah lubang-lubang di tepi frame yang berguna untuk sangkutan claw ketika bekerja menarik film.

3. Magazin
Magazin adalah tempat menyimpan film. Prinsipnya mengambil tugas darkroom. Film aman di dalamnya. Magazin memasok dan menyimpan film setelah dicahayai.

4. Loop
Bila kita memasang film di proyektor, dianjurkan membuat loop agar tarikan film lentur. Nampaknya hal ini disebabkan ketika memasang film ke camera gate dengan cara yang sama. Jadi agar film lentur ditarik dari magazin maka looping mutlak berlakunya.

5. Pilot Pin
Pilot Pin atau registration pin adalah alat yang bertugas mengarahkan film yang akan dicahayai dengan bekerjasama dengan claw.

Perlu diingat bahwa bila semua komponen yang disebut di atas dimiliki oleh semua jenis kamera, tapi untuk pilot pin hanya beberapa jenis saja yang menggunakannya. Pada dasarnya, tanpa pin, film akan bergerak menurut azas intermittent.

Sayangnya bila ada kecerobohan ketika looping maka film tanpa pilot akan berputar terus sampai kusut.

C. Persitence of Vision
Akhirnya pengertian terhadap persistence of vision dibangun oleh sifat motion picture atau bioskop. Maksudnya, seperti menonton film, adapun gambar yang sampai di mata adalah gambar yang sudah tergulung di rel karena sudah tinggal kesan akibat diilusikan oleh proyeksi.

Fenomena ini terjadi karena cepatnya frame berganti (1/50 detik) mengakibatnya memori lama yang tersimpan diotak belum hilang muncul memori baru sudah menggantikannya, sehingga persambungan frame tidak lagi dapat dilihat mata.

Rumus fisika sesungguhnya adalah "persistence of vision with regard no moving object" atau sering disebut ilusi

PERKENALKAN LABEL FILM PADA ANAK-ANAK
Di Indonesia saat ini tidak ada aturan baku mengenai pelabelan terhadap titel-titel hiburan seperti acara televisi, film atau permainan. Walaupun mungkin ada, tetapi saya tidak melihat aturan-aturan tersebut ditegakkan. Dulu, setiap film yang diputar di bioskop memiliki rating: semua umur, 13 tahun ke atas atau 17 tahun ke atas. Walaupun demikian saya tidak pernah melihat aturan-aturan tersebut diikuti oleh para penonton, masih banyak penonton di bawah usia yang memasuki ruang bioskop yang memutar film dewasa. Dan akhir-akhir ini saya juga tidak melihat adanya pelabelan tersebut pada film-film yang diputar di bioskop.

Jika bukan orang tua, siapa lagi yang dapat mengawasi jenis hiburan yang dikonsumsi oleh anak-anaknya? Jika anda memiliki anak, cobalah beri pengertian terhadap jenis-jenis pelabelan supaya anak anda dapat mengetahui titel-titel mana saja yang pantas dikonsumsi olehnya. Berikut ini adalah jenis-jenis pelabelan media hiburan yang perlu anda semua perkenalkan kepada anak-anak anda.


Acara Televisi

Beberapa stasiun televisi saat ini menggunakan label pada acara-acara yang tidak pantas untuk dikonsumsi oleh anak-anak di bawah umur. Label ini biasanya diletakkan pada pojok kiri atas atau kanan atas layar televisi. Sayangnya pelabelan ini dilakukan secara sukarela oleh stasiun televisi dan tidak ada standardisasi antara stasiun televisi.

BO (bimbingan orang tua). Temanilah anak-anak anda dalam menonton acara televisi yang memiliki label BO. Berilah anak-anak anda informasi secukupnya selama mereka menonton acara televisi tersebut.
DW, 17 atau 17+ (khusus dewasa). Jangan izinkan anak-anak anda yang masih di bawah umur (di bawah 17 tahun) untuk menonton tayangan yang memiliki label tersebut. Gantilah saluran televisi jika anak-anak anda tetap ingin menonton televisi.
Film Pada DVD, VCD, Laserdisc atau Kaset Video


Kebanyakan DVD dan VCD film yang beredar di pasaran saat ini tidak diimpor secara legal, sehingga proses masuknya titel-titel itu pun tidak melalui Badan Sensor Film. Walaupun demikian, sebagian besar titel-titel bajakan tersebut memiliki sampul yang sama dengan titel aslinya yang menyertakan pelabelan dari MPAA. Pada DVD, label biasanya diletakkan di bagian bawah dari sampul belakang DVD.

Ada lima jenis pelabelan dari MPAA:

G - General Audiences. Film ini dapat dinikmati oleh semua umur, termasuk anak anda.
PG - Parental Guidance Suggested. Beberapa bagian tidak pantas dikonsumsi oleh anak-anak. Sebaiknya temani anak-anak anda selama menonton film ini.
PG-13 - Parents Strongly Cautioned. Beberapa bagian tidak pantas dikonsumsi oleh anak-anak di bawah 13 tahun. Laranglah anak-anak anda yang di bawah 13 tahun untuk menonton film ini.
Rated R - Restricted. Temanilah anak-anak anda yang di bawah 17 tahun selama menonton film dengan label ini.
Rated NC-17. Laranglah anak-anak anda yang di bawah 17 tahun untuk menonton film dengan label ini.
NR - Not Rated. Film ini belum sempat diberi label oleh MPAA. Carilah informasi mengenai label film ini dari situs web seperti IMDB sebelum mengizinkan anak anda menonton film ini. Jika tidak ada atau belum ada label, sebaiknya anda coba dahulu menonton tayangan ini sendiri tanpa anak anda atau hindari anak-anak anda menonton film ini.
Film Bioskop

Walaupun sudah melalui penyensoran oleh Badan Sensor Film, tayangan-tayangan film di bioskop seringkali tidak menyertakan label. Untuk itu sebaiknya carilah dahulu informasi mengenai film ini di IMDB. IMDB memiliki informasi dari berbagai negara, dan terkadang pelabelan dari setiap negara berbeda-beda. Pilihlah pelabelan dari negara-negara yang memiliki kultur yang mirip dengan Indonesia, misalnya Singapura atau Malaysia.

Video Games

Kasus yang paling parah menurut saya adalah video game. Orang tua sepertinya masih berangggapan bahwa video game adalah jenis hiburan khusus anak-anak. Padahal sangat banyak titel-titel video game yang diperuntukkan untuk kalangan dewasa dan titel-titel ini sangat laku keras di kalangan anak-anak. Di Indonesia, titel-titel video game saat ini juga sama sekali tidak tersentuh oleh regulasi.

Ada dua organisasi yang melakukan pelabelan pada video game, ESRB di Amerika Serikat dan PEGI di Uni Eropa.


Pelabelan oleh ESRB dilakukan pada sampul depan dan sampul belakang video game. Pada sampul depan dicantumkan label misalnya ‘Teen’ pada bagian kiri bawah atau kanan bawah. Sedangkan pada sampul belakang dicantumkan keterangan lebih lengkap dari pelabelan tersebut pada kiri bawah atau kanan bawah. Pelabelan dari ESRB adalah:

eC (Early Childhood): Isi video game ini cocok untuk anak-anak dari 3 tahun sampai 10 tahun.
E (Everyone): Isi video game cocok untuk anak-anak 6 tahun ke atas.
T (Teen): Isi video game cocok untuk 13 tahun atau lebih.
M (Mature): Isi video game cocok untuk 17 tahun atau lebih.
AO (Adults Only): Isi video game hanya cocok untuk orang dewasa, tidak cocok untuk orang di bawah 18 tahun.
RP (Rating Pending): Produk ini belum diberi label oleh ESRB. Biasanya label ini diletakkan pada situs web atau iklan mengenai sebuah produk game yang belum dirilis.

Sabtu, 03 Mei 2008

TUGAS MULTIMEDIA

Bagaimanakah cara mengoperasikan Kamera Panasonic MD10000
Jelaskan :
1. Menu apa saja yang terdapat dalam kamera tersebut?
2. Bagimana langkah membersihkan head kamera?
3. Berapa Zoom yang ada pada kamera Panasonic MD10000?
4. Ada berapa konektor yang bisa terhubung dengan kamera Panasonic MD10000? Sebutkan!
5. Bagaimana langkah memasukan kaset miniDV yang benar?

Jawab :
1. Menu-menu dalam kamera Panasonic MD 10000

• AC Adaptor, DC input lead and AC main head
• Battery pack (lithium-ion)
• Infra-red remote controller
• External stereo microphone
• S-video cord
• AV cord
• Shoulder strap
• Head cleaning tape
• Lens cap
• Panasonic NV-MD10000 manual

2. Cara untuk membersihkan head kamera :

1. Cleaning tape digunakan dengan durasi tidak lebih dari 10 detik dalam posisi record. Jangan menggunakan cleaning tape untuk waktu lebih dari 10 detika karena akan memperpendek usia head drum anda.
2. Cleaning tape yang anda miliki tampaknya tidak memerlukan cairan (semprot). Untuk DV camcorder, cara membersihkan head drum dengan disemprot mohon dihindari karena dapat merusak head drum.

3. Zoom yang ada pada kamera Panasnic MD 10000
Kualitas lensa kelas menengah dengan optical zoom sebesar 16X cukup untuk shooting dalam keadaan biasa. Disertakan pula digital zoom 'hanya' sampai 10x untuk menjaga distorsi gambar tidak terlalu banyak. Perlu diketahui, bahwa zoom secara digital akan membuat ketajaman gambar berkurang. Pada intinya Panasonic MD1000 ini didesain sebagai kamera professional dengan penggunaan yang semudah kamera amatir.

4. Konektor yang terdapat dalam kamera Panasonic MD 10000 ada 5, yaitu :

1. S-Video
2. Firewire
3. USB
4. Audio-video
5. HDMI

5.Cara memasukan kaset mini dv yang benar

• Cari kemudian buka tempat dimana kaset harus diletakkan (ada di sebelah kanan )
• Tunggu hingga bagian dalam kamera tersebut terangkat dan membuka sendiri.
• Masukkan kaset mini DV (bagian yang berwarna merah berada di bawah dan bagian yang berlubang berada di dalam).
• Tekan bagian dalam kaset tempat diletakan, tunggu hingga bagian itu turun sendiri kemudian baru tutup bagian luar tempat kaset.

Kamis, 01 Mei 2008

Ending NARUTO SHIPPUDEN

Nagareboshi ~Shooting Star~
Diterbitkan September 12, 2007 Lirik Naruto

Naruto Shippuuden 1st Ending Theme
By: Home Made Kazoku

Sora wo mi agereba
Hoshitachi ga hora matataiteru
Kono hoshi no hitotachi mitai ni
Samazama na hikari wo hanatte

Sono naka de boku mo
Hitoki wa kagayaiteitainda
Me wo tojite kokoro ni chikau
Nagareboshi ni yume wo takushite

Koko wa itsumo no kouen
Yakei ga mieru suberidai no ue
Mukashi kara boku no tokutouseki
Nayami ga areba koko ni kurun desu

Ano koro no mama yume no tochuu de
Imada kanaerarezu ni irun desu
Moshikashite koko ga mou shuuten
Nante yowane wo haite
Shimaisou na hi mo aru

Demo sono tanbi ni omoi dasu
Nagareboshi wo sagashite ano hoshizora
Chiisana koro no negaigoto wa ima
Mukashi mo kawaranai mama

Sora wo mi agereba
Hoshitachi ga hora matataiteru
Kono hoshi no hitotachi mitai ni
Samazama na hikari wo hanatte

Sono naka de boku mo
Hitoki wa kagayaiteitainda
Me wo tojite kokoro ni chikau
Nagareboshi ni yume wo takushite

Yoru no kousha nakama to shinobi komi
Koe wo hisome kanaami yojinobori
Hiruma to chigau kao no GURAUNDO wo sei ni
Mezashi ta basho wa “PUURU” to iu na no umi

Mizugi nante mon wa nai kara minna suppadaka
Dareka ga kisei wo hasshite tobikonda
Yoru no tobari ni hibiku mizushibuki
Ato ni tsuzuke to bakari ni mina issei ni haite

Sora miage pukapuka ukanda
meno mae ni aru hoshi wo nagame
Ooku no yume katari atte
Sagashita ne ano nagareboshi

Sora wo mi agereba
Hoshitachi ga hora matataiteru
Kono hoshi no hitotachi mitai ni
Samazama na hikari wo hanatte

Sono naka de boku mo
Hitoki wa kagayaiteitainda
Me wo tojite kokoro ni chikau
Nagareboshi ni yume wo takushite*

Sora wo mi agereba
Hoshitachi ga hora matataiteru
Kono hoshi no hitotachi mitai ni
Samazama na hikari wo hanatte

Sono naka de boku mo
Hitoki wa kagayaiteitainda
Me wo tojite kokoro ni chikau
Nagareboshi ni yume wo takushite*

Miageta sora ni musou no hoshi
Ima mo mukashi mo kawaranaishi
Yume wa hateshinaku kuruoshikute
Ano hoshi no you ni sugoku mabushii

Miageta sora ni musou no hoshi
Ima mo mukashi mo kawaranaishi
Yume wa hateshinaku kuruoshikute
Ano hoshi no you ni sugoku mabushii

HEY! sonna ni utsumuite bakari icha
Mieru MONO mo mienaku naru kara
Sora miagete KEEP YOUR HEAD UP!!
HEY! “miageta sora ni ima, nani wo omou?”
Itsuka kirameku ano hoshi no youni …
I WANNA SHINE

Sora wo mi agereba
Hoshitachi ga hora matataiteru
Kono hoshi no hitotachi mitai ni
Samazama na hikari wo hanatte

Sono naka de boku mo
Hitoki wa kagayaiteitainda
Me wo tojite kokoro ni chikau
Nagareboshi ni yume wo takushite*

Sora wo mi agereba
Hoshitachi ga hora matataiteru
Kono hoshi no hitotachi mitai ni
Samazama na hikari wo hanatte

Sono naka de boku mo
Hitoki wa kagayaiteitainda
Me wo tojite kokoro ni chikau
Nagareboshi ni yume wo takushite

Jumat, 25 April 2008

Mengisi dan memelihara battery

mengisi dan memelihara battery selama pembuatan film
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi Sub Sektor Multimedia dan Audio Visual
Mengkoordinir dan Mengisi Stok Film 1
KODE UNIT : TIK.MM02.008.01
JUDUL UNIT : Mengkoordinir dan Mengisi Stok Film
DESKRIPSI UNIT : Unit ini mendeskripsikan keterampilan dan
pengetahuan yang dibutuhkan untuk menangani
dan mengkoordinasikan stok film termasuk
penyimpanan, pembongkaran dan persiapan film
untuk proses di laboratorium. Unit ini juga
mencakup koordinasi tentang kekuatan batery.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
01 Mengisi dan memelihara
batery selama
pembuatan film
1.1. Dipastikan bahwa sumber tenaga cukup dan
tersedia.
1.2. Alat pengisi dipastikan sesuai dengan batery
yang digunakan.
1.3. Pengisian batery dengan aman menurut
rekomendasi perusahaan.
1.4. Batery yang sudah diisi dipelihara untuk
memenuhi syarat pengambilan gambar.
1.5. Pemberian label batery menurut setatusnya.
02 Mengkoordinasikan stok
film dan peralatan yang
digunakan untuk
pembuatan film
2.1. Koordinasi dengan personil yang terkait.
2.2. Kepastian jadwal pembuatan film dan rasio
personil yang relevan.
2.3. Pemilihan stok film yang benar dan peralatan
lain untuk meyakinkan bahwa stok ada dalam
jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
jadwal produksi.
2.4. Kelengkapan stok yang diperlukan dan yakinkan
adanya waktu pengambilan film.
2.5. Kepastian stok film dan nomer golongan ‘batch’
cocok dengan persyaratan.
2.6. Pencatatan dengan cermat pencampuran
kelompok dan jumlah strip.
2.7. Penyimpanan dan pengepakan stok film untuk
menghindari kerusakan dan lindungi terhadap
bahaya lingkungan.
2.8. Labelisasi kaleng film dengan cermat.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi Sub Sektor Multimedia dan Audio Visual
Mengkoordinir dan Mengisi Stok Film 2
2.9. Pemantauan stok mengenai tanggal
kedaluwarsanya.
2.10. Dokumentasi catatan stok dengan cermat dan
dapat dibaca.
2.11. Pelengkapan lembar laporan kamera dengan
cermat, terbaca dan sesuai dengan skedul.
2.12. Dokumentasi dan pengelompokkan stok yang
digunakan selama produksi.
2.13. Pemantauan stok dan pemberitahuan pada
personil yang relevan untuk meyakinkan bahwa
stok masih tersedia cukup selama produksi.
03 Menyimpan magazin
dengan film
3.1. Pemeriksaan magazin untuk menyakinkan
bahwa magazin tahan terhadap sinar dan
masih dapat dioperasikan sebelum disimpan.
3.2. Pembersihan magazin film dan dipastikan
magazin bersih sebelum disimpan.
3.3. Dipastikan bahwa ruang/tas penyimpan tahan
sinar dan bahwa pencampuran sisi film dapat
dikenali di tas atau ruang anti cahaya.
3.4. Identifikasi stok dan nomer kelompok film
dengan benar sebelum diikat dan disimpan.
3.5. Penggunaan tanda ujung selama pengambilan
gambar untuk menghindari tindakan berakibat
sia-sia.
3.6. Perhatikan sumber, baca dan pahami buku
panduan dan melakukan penjilidan bilamana
perlu.
3.7. Labelisasi magazin dengan mempertimbangkan
kerugian terhadap kondisi cuaca, bahaya
lingkungan dan prosedur penanganan yang
benar.
3.8. Pengurutan sejumlah magazin untuk keperluan
persyaratan pembuatan film.
3.9. Perhatian terhadap masalah dan kerusakan dan
dilakukan tindakan perbaikan yang sesuai.
3.10. Pelengkapan dokumen dan dipastikan dokumen
cermat dan dapat dibaca.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi Sub Sektor Multimedia dan Audio Visual
Mengkoordinir dan Mengisi Stok Film 3
04 Memasang magazin
pada kamera
4.1. Bersihkan kamera untuk memastikan kamera
bebas debu, pasir dan benda asing lainnya dan
periksa semua fungsi dapat dioperasikan
sebelum menampilkan film.
4.2. Simpan magazin yang sudah dipasang pada
kamera yang diperlukan.
4.3. Pemasangan kamera dengan memberi perhatian
pada kerugian karena cuaca, bahaya lingkungan
dan prosedur penanganan untuk menghindari
kerugian selama pengikatan.
4.4. Koordinasi terus menerus dengan personil yang
relevan dan pahami dan pastikan persyaratan
film selama pembuatan film.
05 Melepas film dari
magazin
5.1. Dipastikan ruang penyimpan/tas anti cahaya.
5.2. Pemilihan jenis dan ukuran kaleng film untuk
penyimpanan digudang dan transportasi film
yang ditayangkan.
5.3. Penyimpanan film dan labelisasi kaleng film,
dengan memberi pertimbangan pada kerugian
akibat cuaca, bahaya lingkungan dan prosedur
penanganan yang benar untuk menghindari
kerusakan selama pengoperasian.
5.4. Penggunaan isolatip pada kaleng film dengan
aman untuk melindungi dari cahaya.
5.5. Pembersihan magazin film dan dipastikan
magazin bersih sebelum disimpan.
06 Menyiapkan dan
mengirim film sebelum
proses
6.1. Koordinasi dengan personil terkait dan pastikan
persyaratan alur waktu selama proses dan
pengembalian film.
6.2. Pencatatan kelompok film dan jumlah strip.
6.3. Penggabungan dengan jelas dan cermat laporan
dan dokumen khususnya laporan film gambar.
6.4. Pengiriman film ke lab yang masih dalam batas
tanggal untuk segera diproses.
6.5. Pemberian instruksi pemrosesan dengan jelas
pada lab untuk meyakinkan bahwa proses
dilakukan menurut batas tanggal perusahaan.
6.6. Kepastian dan pertimbangan kemampuan lab
untuk memenuhi batas tanggal jadwal produksi.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi Sub Sektor Multimedia dan Audio Visual
Mengkoordinir dan Mengisi Stok Film 4
6.7. Informasi kepada personil yang relevan tentang
harapan terhadap film yang diproses sesuai
dengan urutan waktu.
BATASAN VARIABEL
1. Lingkungan dimana multi kamera televisi digunakan meliputi:
1.1. Pada lokasi - interior
1.2. Pada lokasi - eksterior
1.3. Pada siang hari
1.4. Pada malam hari
2. Pengambilan gambar meliputi:
2.1. Penggunaan kamera tunggal
2.2. Penggunaan kamera multi
3. Jenis - jenis produksi meliputi:
3.1. Feature film
3.2. Dokumentasi
3.3. Film pendek
3.4. Produksi beranimasi
3.5. Iklan
3.6. Peristiwa atau kemampuan yang difilmkan
4. Jenis-jenis film meliputi:
4.1. Warna
4.2. Stok film
4.3. Hitam putih
4.4. Stok mundur
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi Sub Sektor Multimedia dan Audio Visual
Mengkoordinir dan Mengisi Stok Film 5
5. Persyaratan penyimpanan meliputi:
5.1. Ruang Gelap
5.2. Tas Pengganti
6. Dokumentasi meliputi:
6.1. Permintaan stok
6.2. Laporan stok
6.3. Laporan Kesalahan
6.4. Label kaleng film
6.5. Label magazin film
6.6. Instruksi proses lab
6.7. Jadwal produksi
6.8. Laporan klise gambar
7. Laporan dapat :
7.1. Dibuat dengan komputer
7.2. Ditulis tangan
8. Pengetesan kamera meliputi :
8.1. Pengecekan panjang tempat ukuran
8.2. Jalur film dan akurasi pengikatan
8.3. Pelurusan ikatan
8.4. Perputaran lambat dan perputaran cepat
9. Personel yang terkait meliputi:
9.1. Supervisor
9.2. Kepala bagian
9.3. Pengarah fotografi
9.4. Sutradara
9.5. Operator kamera
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi Sub Sektor Multimedia dan Audio Visual
Mengkoordinir dan Mengisi Stok Film 6
9.6. Penarik fokus
9.7. Pengarah teknik
9.8. Staf teknik lain
9.9. Staf spesialis lain
9.10. Staf lab
PANDUAN PENILAIAN
1. Pengetahuan dan keterampilan penunjang
Penilaian harus meliputi bukti pengetahuan utama dan keterampilan dalam
bidang-bidang berikut:
1.1. Jenis film dan karakternya – hitam dan putih/ warna, kepekaan cahaya,
misalnya kecepatan dan ruang gerak, persyaratan temperatur.
1.2. Perbedaan format film dan kegunaannya.
1.3. Prinsip penanganan film dan penyimpanannya.
1.4. Prosedur pengendalian stok, khususnya berkaitan dengan jenis-jenis
barang yang mudah rusak.
1.5. Efek cahaya pada film yang tidak ditayangkan dan yang ditayangkan.
1.6. Ragam peralatan kamera.
1.7. Kompatibilitas jenis film pada peralatan kamera.
1.8. Pengertian prinsip fotografi secara luas seperti penayangan, hubungan
tonal, sumber cahaya, keseimbangan dan warna temperatur dan
kompensasi.
1.9. Pengertian proses pengoperasian lab secara luas.
1.10. Prinsip pengaturan waktu dan koordinasi fungsi pekerjaan pada skedul
kerja yang ketat.
2. Konteks penilaian
2.1. Penilaian dapat terjadi pada pekerjaan, diluar pekerjaan atau campuran
keduanya. Tetapi, penilaian pada unit ini akan sangat efektif dilakukan
pada pekerjaan sebab adanya persyaratan lingkungan kerja yang
spesifik.
2.2. Penilaian diluar kerja harus dilakukan pada lingkungan kerja yang
mendekati tempat kerja yang disimulasikan mendekati tempat kerja.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi Sub Sektor Multimedia dan Audio Visual
Mengkoordinir dan Mengisi Stok Film 7
2.3. Metode penilaian harus meliputi pengamatan kemampuan selama
praktek demo. Pengamatan langsung memerlukan kejadian lebih dari
satu untuk menetapkan konsistensi kemampuan. Serangkaian metode
untuk mengakses penerapan pengetahuan pendukung utama harus
menyokong dan mungkin meliputi :
2.3.1. Contoh kerja atau kegiatan kerja yang disimulasikan
2.3.2. Pertanyaan lesan/wawancara
2.3.3. Proyek/laporan/buku catatan kemajuan
2.3.4. Laporan pihak ketiga dan prestasi otentik sebelumnya
2.3.5. Bukti penilaian
3. Aspek penting penilaian
Karena persyaratan utama dalam koordinasi stok video adalah koordinasi
dokumen, penilaian seharusnya memberi perhatian pada produksi serangkaian
dokumen yang relevan yang meliputi :
3.1. Pemberian label kaleng film yang ditayangkan Stok rekaman
3.2. Laporan klise gambar
3.3. Catatan manajemen produksi
3.4. Catatan stok
4. Kaitan dengan unit-unit lainnya
4.1 Keterkaitan unit kompetensi untuk penilaian akan bervariasi dengan
project atau scenario tertentu. Unit ini penting untuk suatu range
pelayanan teknologi Informasi dan oleh karena ituu harus dinilai secara
keseluruhan dengan unit technical/support.
4.2 Pengembangan pelatihan untuk memenuhi persyaratan dalam unit ini
perlu dilakukan dengan hati-hati. Untuk pelatihan pra-kejuruan umum,
institusi harus menyediakan pelatihan yang mempertimbangkan
serangkaian konteks industri seutuhnya tanpa bias terhadap sektor
tertentu. Batasan variabel akan membantu dalam hal ini. Untuk sektor
tertentu/ khusus, pelatihan harus disesuaikan agar dapat memenuhi
kebutuhan sektor tersebut.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi Sub Sektor Multimedia dan Audio Visual
Mengkoordinir dan Mengisi Stok Film 8
Kompetensi Kunci
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

CARA MERAWAT FLASH DISK

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk merawat flashdisk kesayangan kita antara lain yaitu :
1. Jangan meletakkan flash disk di dekat medan magnet yang kuat
2. Jauhkan flash disk dari yang namanya “Air”.
3. Jangan menempatkan flash disk di tempat yang panas.
4. Hidarkan flash disk dari benturan benda yang keras. Bisa pula hindari dari keondisi jatuh atau terbanting ke lantai dari ketinggian yang cukup lumayan
5. Jangan lupa melakukan proses eject dan stop sebelum mencabut flash disk.
6. Sebelum memasukkan data pada flash disk usahakan dan pastikan tidak ada virus didalamnya.
7. Kalau masih ada tutupnya (klo gak ilang ) usahakan tutup flash disk, ini berguna agar kompunen didalamnya tidak lembab dan kotor yang mempengaruhi kemampuan penyimpanan flash disk.
8. Jangan ampe terlalu lama ditancepin ke komputer
9. Ini yang paling penting: Manage flashdisk dengan cluster terbesar (klik kanan my computer, manage, klik kanan flashdisk, pilih format flashdisk, pilih allocation unit size dg nilai terbesar, misalnya 16K ato 32K ato 64K. Hal ini dimaksudkan agar kinerja chipset flashdisk tidak berat ato panas dan menghindarkan diri dari bad sector.
10. Jangan terlalu sering diformat!, hardisk saja apabila terlalu sering diformat akan rusak apalagi sebuah flashdisk
11. pilih vendor yang menyediakan garansi, dulu garansi untuk flashdisk adalah 1tahun namun sekarang banyak vendor yang menyediakan layanan garansi seumur hidup atau lifetime…so untuk setiap pembelian flashdisk maka nota nay tetap disimpan supaya apabila melakukan klaim mudah.

Senin, 21 April 2008

ganteng n ayu






FINAL FANTASY VII:AC


Tifa is still around and still kicks butt.

Seriously Cloud: I know Aeris was pretty and you liked her, but she’s dead now and SWEET MERCY WHAT ARE YOU WAITNG FOR?

Selasa, 15 April 2008

Asterik Ost BLEACH

Miageta Yozora no Hoshi-tachi no hikari,
Miageta Yozora no Hoshi-tachi no hikari

Hitotsu Futatsu kane no ne wa hibiku
Kokoro no naka de hidoki fukaku
Monogatari no you na ishi ga shizuku
Sono naka niwa saizen rock tsuku
Jikan to tomo ni jidai wa ugaku
Nagareru ish wa shizuka ugoku
Yo to chi tami ni sumashite Fine
G, O, O, D, Y

Hana to hikari makizoe ni shitari
Ima toki-hanate dore ka ni todoku made
Youkou no hikari wa kono mukou ni
Ijiridasu to sugu dekisou ni

Miageta Yozora no Hoshi-tachi no hikari,
Mishiranu amoi migaita jidai
Koe iroaseru
Don’t act a fool
Kiari hitomi tsui ni dareka no sakebi
Kaze ni omoi o, tsuki ni negai o
Chikara aru kagin ikiteki ne, kyou mo

Miageta Yozora no Hoshi-tachi no hikari,
Mishiranu amoi migaita jidai
Koe iroaseru
Boku-ran o amai-o itsuka dareka no mune ni
Hikari tsuzuke yo
Ano hosi no you ni

Senin, 14 April 2008

FINAL FANTASY VERSUS XIII

Final Fantasy Versus XIII Story

The setting for Final Fantasy Versus XIII reflects our world today, and it's "ugly issues". Versus is darker, more close to home emotional story, or so that is the vision Square Enix has told.

The main character in Versus is a Prince, the heir to the throne, the thrown to the last Kingdom where the crystal was held. The Kingdom is modern and advanced much further the outside world, to the point that they've basically isolated themselves within. The city nation is said to be protected by a Magic Order, whom must stand against an invasion in the Kingdom. This fight over the last crystal is said to only be the beginning of a new generation.

Final Fantasy Versus XIII shares many similarities with the story of Hamlet. With even a quote from the story in the original trailer. Little else is know about the story of Versus at this point.

Jumat, 11 April 2008

AIR GEAR




Rabu, 05 Maret 2008

Tugas Bu Ari

1.3 Jenis-jenis Film

1.3.1 Film Dokumenter (Documentary Films)

Dokumenter adalah sebutan yang diberikan untuk film pertama karya Lumiere

bersaudara yang berkisah tentang perjalanan (travelogues) yang dibuat sekitar tahun 1890-

an. Tiga puluh enam tahun kemudian, kata ‘dokumenter’ kembali digunakan oleh pembuat

film dan kritikus film asal Inggris John Grierson untuk film Moana (1926) karya Robert

Flaherty. Grierson berpendapat dokumenter merupakan cara kreatif merepresentasikan

realitas (Susan Hayward, Key Concept in Cinema Studies, 1996, hal 72).

1.3.2 Film Cerita Pendek (Short Films)

Durasi film cerita pendek biasanya di bawah 60 menit. Di banyak negara seperti

Jerman, Australia, Kanada, Amerika Serikat, dan juga Indonesia, film cerita pendek

dijadikan laboratorium eksperimen dan batu loncatan bagi seseorang/sekelompok orang

untuk kemudian memproduksi film cerita panjang. Jenis film ini banyak dihasilkan oleh

para mahasiswa jurusan film atau orang/kelompok yang menyukai dunia film dan ingin

berlatih membuat film dengan baik. Sekalipun demikian, ada juga yang memang

mengkhususkan diri untuk memproduksi film pendek, umumnya hasil produksi ini dipasok

ke rumah-rumah produksi atau saluran televisi

1.3.3 Film Cerita Panjang (Feature-Length Films)

Film dengan durasi lebih dari 60 menit lazimnya berdurasi 90-100 menit. Film

yang diputar di bioskop umumnya termasuk dalam kelompok ini. Beberapa film, misalnya

Dances With Wolves, bahkan berdurasi lebih 120 menit. Film-film produksi India rata-rata

berdurasi hingga 180 menit

1.4.1 Profil Perusahaan (Corporate Profile)

Film ini diproduksi untuk kepentingan institusi tertentu berkaitan dengan kegiatan

yang mereka laku1.4.2 Iklan Televisi (TV Commercial)

Film ini diproduksi untuk kepentingan penyebaran informasi, baik tentang produk


announcement/PSA). Iklan produk biasanya menampilkan produk yang diiklankan secara

eksplisit, artinya ada stimulus audio-visual yang jelas tentang produk tersebut. Sedangkan

iklan layanan masyarakat menginformasikan kepedulian produsen suatu produk terhadap

fenomena sosial yang diangkat sebagai topik iklan tersebut. Dengan demikian, iklan

layanan masyarakat umumnya menampilkan produk secara implisit.

kan, misal tayangan “Usaha Anda” di SCTV. Film ini sendiri berfungsi

sebagai alat bantu presentasi atau promosi

1.4.3 Program Televisi (TV Programme)

Program ini diproduksi untuk konsumsi pemirsa televisi. Secara umum, program

televisi dibagi menjadi dua jenis yakni cerita dan noncerita. Jenis cerita terbagi menjadi dua

kelompok yakni fiksi dan nonfiksi. Kelompok fiksi memproduksi film serial (TV series),

film televisi/FTV (populer lewat saluran televisi SCTV) dan film cerita pendek. Kelompok

nonfiksi menggarap aneka program pendidikan, film dokumenter atau profil tokoh dari

daerah tertentu. Sedangkan program non cerita sendiri menggarap variety show, TV quis,

talkshow, dan liputan berita (news)

1.4.4 Video Klip (Music Video)

Video klip adalah sarana bagi produser music untuk memasarkan produknya lewat

medium televisi. Dipopulerkan pertama kali lewat saluran televisi MTV tahun 1981. Di

Indonesia, video klip ini sendiri kemudian berkembang sebagai bisnis yang mengiurkan

seiring dengan pertumbuhan televisi swasta. Akhirnya video klip tumbuh sebagai aliran dan

industri tersendiri. Beberapa rumah produksi mantap memilih video klip menjadi bisnis

utama (core busines) mereka. Di Indonesia tak kurang dari 60 video klip diproduksi tiap

tahun.

1.45 Produksi Animasi

Bagian yang memiliki tugas membuat, mngolah, dan memperbanyak animasi(gambar bergerak 2D/3D)

Rabu, 27 Februari 2008

My Favorite Anime


























Jumat, 22 Februari 2008

battery camera



Battery

Meskipun kecil namun battery bukanlah hal yang sepele. Meski demikian tak sedikit orang yang lupa untuk memperhatikannya. Sebagian kamera mempunyai battery lithium yang sesuai dengan tipe kameranya dan sebagian lagi memakai battery tipe AA. astikan Anda mengecek ketersediaan power di battery kamera untuk mencukupi kebutuhan Anda nantinya. Estimasi berapa banyak jepretan yang bisa diambil oleh battery dalam keadaan penuh sehingga Anda bisa perkirakan perlu tidaknya membawa battery cadangan. Seringkali orang lupa bahwa tempat yang disinggahi kadang tidak ada yang menjual battery yang setipe, tidak ada tempat untuk men-charge battery atau malah lupa sama sekali bahwa men-charge battery itu mememerlukan waktu yang lama hingga akan banyak membuang waktu.

Dikutip dari:http://bz.blogfam.com

Minggu, 17 Februari 2008

kamera video

CARA KERJA KAMERA SECARA "HAND HELD"
Kamera video yang ringan direka untuk membuat rakaman video secara "HAND HELD' iaitu tanpa menggunakan TRIPOD. Rakaman kamera secara 'hand holding' membolehkan kita merakam dengan bebas dan spontan. Hal ini amat penting kerana ada ketikanya sesuatu kejadian atau perkara yang hendak dirakam terjadi secara spontan dan sebagainya. Sebagai contoh temubual VVIP yang sedang menuju ke kenderaannya, ia penting bagi wartawan berita.Rakaman kamera secara ini(hand held) memerlukan latihan walaupun ada ketikanya terdapat rakaman subjek yang tidak tetap atau bergoyang. Perlu diingat mereka yang sudah lama atau mempunyai kepakaran dalam bidang ini juga tidak mampu memegang kamera video dengan mantap ketika membuat rakaman.Rakaman subjek statik atau tidak bergerak, dalam keadaan kamera yang dipegang dengan tidak stabil akan menghasilkan visual yang tidak stabil dan kelihatan amat buruk. Cara yang paling mudah untuk mengatasi masalah ini ialah dengan cara menggunakan 'WIDE ANGLE LENS' dan rakaman dibuat lebih hampir kepda subjek yang hendak dirakam serta jangan bergantung kepada ZOOM IN atau ZOOM OUT.Untuk menambahkan kestabilan kamera yang dipegang(hand held) ketika rakaman dibuat, berdirilah secara seimbang dengan kaki yang dijarakkan kedudukannya. Kamera video pula hendaklah dipegang dengan kedua-dua tangan secara kemas. Tekanlah kamera ke bahu atau muka dan rapatkan siku ke dada.Perlu diingat;Kamera yang lebih ringan memerlukan pegangan yang kemas dan tekanan yang kuat.Elakkan pakaian yang ketat yang akan menghadkan pergerakan.Cara memegang kamera dengan tangan yakni tanpa tripod;1. Berdiri: Membentuk seperti tripod manusia, seimbangkan berat secara sama rata dengan menjarakkan kedua kaki serta memegang kemas kamera video dengan kedua-dua tangan.2. Melutut: Cara ini sesuai dan ideal untuk merakam subjek yang rendah seperti orang yang sedang duduk di atas kerusi atau seorang anak kecil yang berdiri. Siku tangan kanan diletakkan di atas peha kanan yang sedang melutut. Sementara lutut kiri di atas tanah. Bagaimanapun pergerakan kamera dalam keadaan ini agak terbatas.3. Duduk: Duduk di atas sebuah kerusi. Belakang kerusi dijadikan penyokong dengan meletakkan kedua-dua siku di atasnya.4. Meniarap: Sambil meniarap, letakkan kedua-dua siku di atas lantai atau tanah. Kedudukan ini akan menghasilkan sudut yang dramatik subjek yang duduk dilantai seperti kucing dan sebagainya. Namun begitu pergerakan kamera agak terbatas.5. Bertopang: Kedua-dua siku diletakkan di atas meja ketika membuat rakaman, rakaman subjek akan kelihatan lebih baik. Selain dari itu kereta, dinding yang rendah dan sebagainya boleh dijadikan tempat untuk bertopang.6. Sokongan: Sandarkan badan ke dinding, ke tiang dan sebagainya yang akan menjadikan tempat menyokong tubuh ketika membuat rakaman. Ia akan menghasilkan rakaman yang lebih stabil lagi tanpa bergoyang, bergegar atau sebagainya.

Dikutip dari:http://studiouniversiti.blogspot.com